Minggu, 23 Desember 2012

Gonta ganti kurikulum, ah pusing…!!!

Salah satu kebijakan pendidikan dari pemerintah adalah tentang kurikulum, kurikulum di Indonesia di mulai sebelum tahun 1945 sampai sekarang yaitu Kurikulum Tentang Satuan Pendidikan atau biasa disebut kurikulum KTSP. Dimana kurikulum menjadi sentral arah dalam pendidikan. Kurikulum di Indonesia selaku mengalami perubahan, belum tuntas penerapan sebuah kurikulum datang kurikulum baru. Hal ini membuat kurang maksimal nya kurikulum di Indonesia.Tujuan dari pergantian kurikulum tidak ada tujuan lain hanya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Tetapi kalau di sering dirubah sebelum mencapai tujuan maka itu akan menghambat pendidikan di Indonesia. Di Negara maju rata-rata kurikulum sangat jarang diganti karena benar-benar mematangkan  kurikulum yang ada.
Banyak rakyat yang mengeluh karena seringnya pergantian kurikulum. Padahal jika dilihat buku paket antar semua kurikulum isinya sama semua hanya sampul yang membedakan.
Setiap pergantian Menteri kurikulum ikut berubah juga. Sebenarnya pergantian kurikulum tidak masalah jika kurikulum yang lama tetap berjalan, hanya beberapa sisi saja yang mengalami perbaikan yang dianggap perlu untuk diperbaiki. Dan seharusnya kurikulum mempunyai standar waktu, sampai kapan dan berapa lama sebuah kurikulum itu diterapkan. 

Minggu, 02 Desember 2012

Masih Adakah HAM di palestina



Ketika melihat berita di televisi ketika persoalan antara Israel dan palestina memanas lagi, tidak terasa air mata jatuh berlinang. Sampai kapan persoalan ini akan selesai. Melihat anak-anak, orang lansia, wanita, yang menjadi korban serangan Israel, yang kebanykan anak-anak. Saya tercengang ketika pihak Israel sengaja menyerang anak-anak karena bagi mereka yang lebih berbahaya adalah anak-anak palestina yang akan menjadi penerus para pejuang palestina nantinya. Kekuatan dan kecanggihan alat-alat Israel tidak seimbang dengan peralatan palestina. Karena Israel di dukung oleh negara adidaya yaitu Amerika Serikat. Negara ini mendukung dan mendanai persenjataan Israel. Bagaimana bisa negara yang seharusnya bisa menjadi penegah atau mendamaikan malah menjadi salah satu pendukung.  PBB belum juga bisa mendamaikan konflik ini. Dimana Hak Asasi Manusia ketika Israel menyerang warga sipil yang seharusnya bukan menjadi sasaran dalam pertempuran. Mendengar jeritan ibu yang mencari anaknya, begitu juga ketika mendengar tangisan anak kecil yang menggendong adiknya perempuan mencari rumahnya yang sudah rata dengan tanah karena serangan tentara Israel, membuat airmata ini tidak terbendung. Sebuah kain hijau bertuliskan Lailahaillah Muhammadurasulullah dan bendera israel dibalutkan ke jenazah anak-anak yang sudah meninggal. Ditangisi oleh orang tuanya seraya berkali-kali diciumnya. Seruan takbir membuat bulukuduk berdiri, melihat itu semua seolah-olah HAM tidak ada di dunia ini. Kita hanya bisa berdoa untuk persoalan ini agar cepat selesai dan bisa kembali berdamai.

OtOdA



Membicarakan tentang otonomi daerah, daerah saya atau desa saya sudah ada otonomi daerah. Rumah saya di desa wedoro kecamatan waru Sidoarjo. Di desa saya sudah terkenal dengan produksi sandalnya. Banyak di daerah saya yang home industry membuat sandal. Kebanyakan masyarakat di desa saya terjun dalam bidang sandal, ada yang jadi tukang atau para pekerja dan tidak sedikit yang jadi juraganya. Dulu ayah saya memproduksi sandal eksport tapi berhubung ayah saya sudah pensiun maka kakak-kakak saya melanjutkan tapi bukan sandal export melainkan sandal luar kota.  kalau kakakku yang ketiga usahanya secara online dengan menggunakan website sandal88.com Rata-rata para pekerja sandal orang dari luar daerah dan tidak sedikit yang dari daerah sendiri, yang berasal dari daerah sendiri rata-rata menjadi produsennya atau juragannya. Sehingga secara langsung dapat mengurangi jumlah pengangguran di daerah saya. Selain memproduksi di daerah saya juga terdapat toko sandal yang berjajar-jajar yang disebut dengan WTC atau Wedoro Trade Centre. Di WTC selalu ramai pengunjung apalagi waktu hari-hari mau lebaran. Di WTC tidak hanya menyajikan berbagai kebutuhan sandal tetapi juga sepatu apa saja. sehingga ini semua berdampak positif bagi masyarakat di daerah saya, tidak usah jauh-jauh mencari pekerjaan di daerah lain, karena di daerah sendiri pun mencukupi.

Selasa, 27 November 2012

demokrasi


Demokrasi merupakan kedaulatan rakyat, rakyat bisa membuat dan menetapkan aturan, hukum, dan system. Tidak ada demokrasi tanpa kedaulatan rakyat. Tidak mungkin semua rakyat bisa berkumpul setiap kali ingin membuat peraturan. Mungkin bagi negara yang jumlah penduduknya relatif sedikit hal ini kemungkinan bisa untuk dijalankan, tetapi bagi negara Indonesia yang penduduknya banyak hal ini tidak bisa dilaksanakan. Oleh karena itu rakyat memilih wakil untuk mewakili mereka untuk menetapkan dan membuat peraturan. Akhirnya terciptalah Dewan Perwakilan Rakyat atau lebih dikenal dengan singkatan DPR. Tetapi yang menjadi pertanyaan apakh DPR sudah menjalankan amanat rakyat?  Apakah DPR sudah mendengar seruan para rakyat? Semua ini belum sepenuhnya oleh rakyat untuk rakyat. DPR masih belum sepenuhnya memperjuangkan keinginan rakyat. Rakyat masih banyak yang susah. Harusnya para wakil rakyat sadar akan tugasnya mengemban amanat rakyat yang ingin hidup sejahtera. Harus lebih memperhatikan rakyat kecil, tidak sibuk sendiri diatas. Kalau masih seperti itu bagaimana rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera. 

Minggu, 04 November 2012

Yang Terlupakan



Pahlawan tak Dikenal
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda

Setelah membaca puisi tersebut tidak terasa air mata pun jatuh membayangkan situasi pada saat itu, begitu terharu dan bangga. Pernah tidak kita berpikir dalam benak kita tentang nasib para pejuang kita sekarang. Melihat sekarang kita hanya bisa menikmati hasil dari perjuangan mereka. Dahulu mereka berjuang dengan titik darah penghabisan melawan penjajah demi anak cucu bangsa. Kita hanya mengingatnya ketika 17 agustus saja. Ketika lagu Indonesia Raya di kumandangkan di gedung DPR, apa pemerintah lupa akan perjuangan mereka. Kini mereka yang menghancurkan bangsa. Pemerintah seakan-akan lupa akan nasib para veteran yang masih hidup hingga sekarang. Tidak ada perhatian pemerintah, penghargaan dari pemerintah membuat mereka tidak bisa menikmati masa senjanya. 
Kehidupan para veteran Indonesia sungguh sangat miris, betapa tidak mereka tidak mendapat jaminan hidup dari pemerintah. Banyak para veteran Indonesia yang menjadi tukang kebun, tukang sol sepatu, bahkan ada yang menjadi pemungut sampah. Seperti Suopranoto laki-laki yang berusia 80 tahun dan  Opa Jack Kandow pejuang kemardekaan yang berusia 78 tahun asal Rotahan Minahasa, pada perang kemardekaan sebagai pembawa surat rahasia untuk menyampaikan strategi perang Jepang Belanda. Di kehidupanya yang sekarang beliau menjadi tukang kayu pembuat meja dan kursi. Sungguh sangat menyedihkan mendengar hal itu, mereka yang seharusnya menikmati masa senjanya kini harus bekerja keras menghidupi keluarganya. Bukankah bangsa akan menjadi bangsa besar jika suatu bangsa bisa menghargai jasa para pahlawannya.

Inilah potret sebagian gambar nasib pahlawan kita sekarang

mereka yang hanya muncul di televisi ketika acara 17 agustus 
 


mereka yang diusianya yang senja hanya bisa menerima nasib



mereka hanya meminta bisa hidup tenang dan sejahtera di hari senja nya
 




Dan inilah perbandingan para pejuang kemardekaan dengan pemerintah yang seharusnya meneruskan perjuangan mereka demi bangsa

inikah pengemban amanat Bangsa 



mereka berjuang menuntut hak mereka tidak seharusnya mereka sampai menuntut



mereka harus bekerja keras di hari tuanya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup



sedangkan para petinggi negara meminta naik gaji dan fasilitas mewah



Melihat perbandingan tersebut sungguh sangat miris, padahal seandainya dana yang dikeluarkan pemerintah untuk mensejahterakan para veteran jauh lebih sedikit daripada harus memenuhi kebutuhan para petinggi negara. Belum tentu becus kerja sudah meminta fasilitas mewah yang uangnya berasal dari rakyat. Daripada dibuat untuk membangun toilet DPR yang menghabiskan dana milyaran  lebih baik dan lebih bermanfaat kalau dibuat untuk mensejahterakan para veteran toh, itu juga dana dari rakyat. Meskipun ada juga para veteran yang mendapat dana pensiun tapi itu jauh dibawah UMR mereka hanya diberi uang Rp 700 ribu per bulan.  Alhasil mereka hanya bisa mengeluh dan meratapi nasib, mereka yang dahulu berjuang demi kemerdekaan bangsa hanya dihargai dengan harga yang murah dan tidak sepantasnya.



                                                                                                                         
                                                                   





                                                                                                     
















Senin, 22 Oktober 2012

Keadilan Warga Negara



Siapa bilang Indonesia Negara dengan kualitas kecerdasan manusia rata-rata rendah, buktinys ada beberapa putra bangsa yang sukses diluar negeri. Diantaranya adalah Nelson Tansu Lemo. Dia adalah pakar teknologi nano di universitas Lehigh pensylvana amerika serikat. Prof Dr. khoirul Anwar yang menjadi ilmuwan top di jepang.mereka adalah putra bangsa yang menempuh pendidikan dio luar negeri tanpa bantuan apapun dari pemerintah.
Ketika mereka di undang di acara kick andy mereka menyatakan sangat bagga menjadi warga Negara Indonesia. Tetapi ketika ditanya apakah mereka mau balik lagi ke Indonesia, mereka hanya tersenyum. Dan ditanya lagi kenapa tidak mau balaik ke Indonesia, ada yang tersenyum ada juga yang menjawab terang-terangan. Kenapa mereka enggan balik lagi ke Indonesia karena pemerintah kurang menhargai mereka, pemerintah kurang member perhatian terhadap mereka. Maklum saja di Negara orang lain mereka bisa dihargai dan diberi fasilitas, sedangkan di Negara sendiri  mereka terabaikan.
Bisa dibayangkan kalau orang-oarang kita yang sukses dan jenius berada di Negara ini maka itu memberikan perubahan kualitas SDM kita.
Ada cerita lain tentang persoalan warga Negara, ketika di acara Kick Andy. Ada seorang warga Negara asing dari perancis yang melakukan penelitian tentang orang utan. Dia juga mendirikan suaka marga satwa khus untuk orang utan demi melestarikan orang utan agar tidak punah. Dia menikah dengan gadis warga desa situ. Dia sudah lama mengajukan untuk menjadi warga Negara Indonesia, kurang lebih menunggu sampai 10 tahun tapi belum tersralisasi.
Ini berbanding terbalik dengan pemain naturalisasi sepak bola kita. Begitu mudahnya proses menjadi warga Negara. Meskipun mereka juga sampai sekarang belum bisa berbahasa Indonesia.
Bukankah meraka sama-sama member manfaat bangsa ini. Tapi kenapa seolah-olah pemerintah lebih memperhatikan para naturalisasi tersebut.
Semua ini terjadi karena pemerintah sibuk sendiri di atss, masalah korupsi, politik, dan lain sebagainya. Sehingga tidak sempat mengurusi hal-hal seperti itu. Tetapi bagaimanapun juga pemerintah harus lebih memperhatiakn masalah ini.